INFORMASI :

SELAMAT DATANG DI WEBSITE DESA SIDOMUKTI KECAMATAN KUWARASAN KABUPATEN KEBUMEN

Sejarah Desa Sidomukti Kecamatan Kuwarasan Kabupaten Kebumen

Sejarah Desa Sidomukti Kecamatan Kuwarasan Kabupaten Kebumen

SEJARAH DESA SIDOMUKTI

            Pada jaman kolonial Belanda pernah berdiri sebuah Pemerintah Desa yang terletak di Dukuh Kuwadja yang sekarang dikenal dengan dukuh Waja. Pemerintahan Desa pada waktu itu dipimpin oleh seorang Lurah yang bernama Den Tier pada tahun 1921-1930. Untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan pada waktu itu hanya mengandalkan hasil dari sawah bengkok yang tidak Produktif karena belum mengenal adanya sistem Pengairan yang baik dan belum adanya dukungan Infrastruktur yang baik, diperparah lagi pada waktu itu Jalan Desa masih berupa tanah yang berada di dataran rendah sehingga sering dilanda bencana banjir, dan situasi keamanan yang tidak mendukung karena dalam situasi penjajahan Kolonial Belanda sehingga Penyelenggaraan Pemerintahan Desa tidak dapat berkembang sesuai yang diharapkan.

          Pada Tahun 1930 Lurah Kuwadja diganti oleh Jaya reja dan memerintah pada tahun 1930-1935 dengan Kondisi Pemerintahan yang masih relatif sama dengan situasi Pemerintahan sebelumnya, dan Mata Pencaharian utama pada waktu itu mayoritas sebagai Petani, buruh dan Nelayan air tawar. Pada masa ini kesenian tradisional  seperti Lengger, Angguk, rodad dan lain-lain berkembang sehingga pertunjukan lenggeran dengan menyembelih Kerbau diselenggarakan tiap Tahun yang dikoordinir oleh Lurah dan Pamong pada waktu itu.

         Pada Tahun 1935 Lurah Jaya Reja digantikan oleh Ngamorbe dan memerintah dari tahun 1935-1940. Pada tahun ini masyarakat sudah mengenal  bercocok tanam Padi Gagangan dengan menggunakan tenaga kerbau sebagai tenaga utama dalam mengolah tanah. Dan Tradisi Lenggeran dengan menyembelih kerbau masih dilestarikan dengan cara swadaya masyarakat dan diadakan pada masa setelah Panen Raya padi Gagangan , dan menjelang Tanam Padi diadakan Wayangan atau sering disebut Tradisi Baritan yang didanai oleh swadaya masyarakat.

      Pada Tahun 1940 Pemerintahan Desa dipindahkan dari Dukuh Waja ke Dukuh Tratas dan di Ganti Nama dengan sebutan Sidomukti yang meliputi Wilayah Dukuh Tratas, Dukuh Bumirja, dan Dukuh Waja dan Lurah yang memerintah adalah  Mad Mungil dari Tahun 1940-1962. Pada Tahun 1943 terjadi Bencana kelaparan karena musim Kemarau yang berkepanjangan sehingga untuk mempertahankan hidup pada waktu itu masyarakat mengkonsumsi bulgur (sejenis makanan untuk Kuda) sebagai pengganti beras, karena beras pada waktu itu sangat langka. Akibatnya masyarakat sangat sengsara dan  kurus kering, tak jarang dari mereka yang mengkonsumsi daun daunan untuk menyambung hidup mereka.

Pada Tahun 1947 muncul pergerakan masyarakat melawan Kolonial Belanda sehingga muncul perlawanan terhadap kekejaman Belanda, akibatnya  Marikin gugur ditembak Belanda diperempatan Dukuh Tratas, sedangkan 2 Orang yang lain yaitu KH. Abu Mastur bin H. Mansyur (65 TH) dan H. Abdullah (40 TH) juga Gugur di Kemit ketika melakukan Perlawanan terhadap Belanda. Dan untuk mengenang jasa keduanya dan para Pahlawan yang lain, maka Pemerintah membuat Monumen di Desa Kemit Kecamatan Karanganyar.

Yang awal makam berada di selatan jembatan kemit kemudian di pindahkan ke Makam Sutanegara Grenggeng dari pasar Grenggeng Ke Utara Dan pada waktu itu juga Lurah Sidomukti juga ikut membantu Perjuangan melawan Kolonial Belanda dengan cara menyediakan makan terhadap tentara Keamanan rakyat pada waktu itu.

Sehingga setelah Belanda benar benar meninggalkan Indonesia Lurah dan para Pamong bisa menyelenggarakan Pemerintahan dengan tidak dibayangi kecemasan akan gangguan Keamanan yang sewaktu-waktu bisa terjadi.  Pada tahun 1962 telah dibukukan Data Kepemilikan Tanah seluruh Desa Sidomukti  ke dalam Buku C. Desa dan dipilah pilah menurut Jenis dan Luasnya.

       Pada tahun 1962 Lurah digantikan oleh Karto Diyono dengan cara Pemilihan Lurah secara Dodokan dan memerintah dari Tahun 1962-1965. Pada Tahun tersebut muncul gerakan G 30 S PKI yang mengakibatkan Gugurnya Pahlawan Revolusi di Jakarta dan sangat berimbas pada masyarakat Desa Sidomukti, karena pada waktu itu ada beberapa masyarakat yang ikut Organisasi PKI yang hanya ikut ikutan dan tidak mengetahui kalau Organisasi tersebut akan melakukan Gerakan terlarang sehingga mereka ikut merasakan imbas dari gerakan terlarang tersebut sehingga Kartodiono yang memerintah pada waktu itu juga harus lengser pada tahun 1965.

       Pada Tahun 1965-1976 lurah dijabat oleh Karto Utomo dan dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa di Bantu Oleh:

1.       Mad Dursin (Kebayan 1)

2.       Dul Basir (Kebayan 2)

3.       Suparto (Kebayan 3)

4.       Sanmarto (Kebayan 4)

5.       Suroso (Kebayan 5)

6.       Mad said (Congkog)

7.       Saebani (Pulisi 1)

8.       Harja Pawira (Pulisi 2)

9.       Mawireja (Pilisi 3)

10.   Mad Sukarto (Pulisi 4)

11.   Sanmarja (Pulisi 5)

12.   Madmarso (Kamitua)

13.   Mad Ilyas (Kaum)

14.   Maduspar (Kaum)

         Pada  Tahun 1976 Kepala Desa Karto Utomo Wafat sehingga di isi oleh PJ. Lurah Darsono ( Kartiker )yang berasal dari Desa Serut.

        Pada tahun 1976  dilaksananakan Normalisasi Sungai Gombong dengan tenaga Manusia  dan setelah itu Pertanian mulai tertata dengan baik karena disamping jarang terjadi banjir juga sudah mulai dikenalkan dengan tata cara bercocok tanam yang baik. Pada Tahun ini juga terjadi jebolnya bendung Sempor yang mengakibatkan Korban jiwa di Desa sepanjang Bantaran Saluran Irigasi Sempor walaupun di Desa Sidomukti tidak terdapat korban Jiwa. Setahun setelah itu tepatnya pada Tahun 1977  untuk mengantisipasi Dampak Banjir bagi Warga Desa di Kabupaten Kebumen, diadakan Normalisasi Sungai Gombong yang terletak di Desa Sidomukti dengan menggunakan tenaga manusia. Kegiatan tersebut sedikit banyak membantu Perekonomian Warga sekitar karena banyak yang ikut kerja dan berjualan makanan serta banyak rumah-rumah warga yang menjadi tempat menginap bagi para pekerja yang rumahnya Jauh. Pada Tahun ini pula Balai Desa semi Permanen di Bangun diatas sebuah Tanah yang sudah menjadi milik Desa dengan Luas Tanah sekitar 1700 M2 yang berada di Dukuh Tratas Wilayah RT 01/01 Kecamatan Kuwarasan Kabupaten Kebumen.

         Setelah terbit Undang undang No 5 Tahun 1979 tentang Pemerintah Desa Kepala Desa yang pernah memimpin Desa Sidomukti adalah sebagai berikut:

1.       Karsimun menjabat dari Tahun 1980-1982

2.       PJ Siswo Sukarto pada Tahun 1982-1985

Pada Tahun 1983 Balai Desa Sidomukti diadakan rehabilitasi dengan menggunakan Dana hasil sewa tanah Kemakmuran Desa Sidomukti. Di Tahun1983 ini Pula Pernah diatur oleh Pemerintah lewat Permendagri Nomor 7 Tahun 2008 tentang RT dan RW yang bertujuan untuk memelihara dan melestarikan nilai nilai kehidupan masyarakat yang berdasarkan kegotongroyongan dan kekeluargaan, dimana Desa Sidomukti pada waktu itu dibagi menjadi 10 RT yang terdiri dari 4 RT di Wilayah Dukuh Tratas, 2 RT di Wilayah Dukuh Bumireja, dan 4 RT di Wilayah Dukuh Waja.

3.       Mislim menjabat dari Tahun 1985- 1994

4.       Bejo Saputro dari Tahun 1988- 1994

Pada Tahun 1995 didirikan  Balai Pertemuan di Dukuh Bumireja dan digunakan untuk Gedung Pertemuan di Wilayah dukuh Bumireja yang menempati tanah Desa di Wilayah Bumireja, kemudian Tahun 1997 didirikan juga Balai Pertemuan Dukuh Waja sekaligus sebagai Posyandu Mawar Biru .

5.       PJ. Sangid menjabat dari Tahun 1988-2002

Pada Tahun 2001 terjadi banjir besar di wilayah kabupaten Kebumen termasuk Desa Sidomukti sehingga banyak warga Desa Sidomukti yang mengungsi ke Wilayah Puring. Pada Tahun 2022 Desa Sidomukti terima Proyek P2MPD berupa rabat Beton yang berada di Lokasi RW 01 dan RW 03.

6.       Kasirun menjabat dari Tahun 2002-2007

7.       Agus Salim menjabat dari Tahun 2007-2013

8.       Sukiman, S.Pd menjabat dari Tahun 2013-2019

9.       Sukiman, S.Pd menjabat daru Tahun 2019- sekarang

Demikian Sejarah singkat Desa Sidomukti semoga bisa mengingatkan Kembali sejarah dan Perjuangan Orang Orang yang pernah berjasa bagi Desa Sidomukti.

Bagikan :

Tambahkan Komentar Ke Twitter

Sejarah Desa Sidomukti Terkait

Arsip Sejarah Desa Sidomukti

Statistik Pengunjung